Hampir 3 tahun sudah, gue dihempaskan dikota istimewa berlafazhkan Yogyakarta. Kota istimewa dengan seribu ceritanya. Kota yang menurut Anies Baswedan (CAGUB JAKARTA DENGAN NO URUT 3), romantis di tiap sudutnya.
LGBT. Lesbian Gay Bisexual dan Transgender.
Teruntuk hati yang ditinggalkan.
Selamat Malam.
Selamat Malam.
Jogjakarta 26 Desember 2016. Tepat jam 9 pagi dan ditemenin sama secangkir kopi susu dari torabika yang udah dengan setia nemenin gue pagi ini. Ya secangkir kopi yang selalu ada tanpa harus ribet dengan semua imbuhan aneh-anehnya.
Satu bagian dari hidup yang paling gue benci adalah, ketika gue dipertemukan tapi tidak untuk dipersatukan.
Ya belakangan gue sedang sibuk ngikutin training disebuah TV Swasta diJogja. Training yang berhasil gue dapetin lewat sebuah audisi yang kebetulan waktu itu menyambangi kampus gue.
Ya audisi, setelah sekian banyak audisi, akhirnya gue diterima dipart ini. Part dimana gue lagi super sibuk ngurusin urusan kampus, keluarga, serta lembaga yang kebetulan gue diamanahin sebagai ketuanya.
Aah... Udah lama ga ngeblog dan nulis. Rasanya jari gue udah mulai kaku dan otak gue mulai sedikit agak keram ketika gue paksain untuk nulis sesuatu.
Selamat Malam Nona.
Kata yang ingin kuhaturkan sebagai seorang Pujangga asal Sumatera yang dihempaskan dikampung halamanmu yang indah Yogyakarta. Ya indah, seperti dirimu yang selalu sempurna untuk dipandang dimata, dan disanjung didalam doa.
Kata yang ingin kuhaturkan sebagai seorang Pujangga asal Sumatera yang dihempaskan dikampung halamanmu yang indah Yogyakarta. Ya indah, seperti dirimu yang selalu sempurna untuk dipandang dimata, dan disanjung didalam doa.
Gita.
Sebuah nama yang selalu kurapal indah berharap makna.
Sebuah nama yang kemudian kuharap mendapat kisah indah.
Ya Gita sebuah nama yang kuharap nanti akan berada di sebelum kata "SAH" sebelum kita menikah.
Sebuah nama yang selalu kurapal indah berharap makna.
Sebuah nama yang kemudian kuharap mendapat kisah indah.
Ya Gita sebuah nama yang kuharap nanti akan berada di sebelum kata "SAH" sebelum kita menikah.
Bang milih Mencintai atau Dicintai, tolong jawab dengan serius? Pertanyaan yang diutarakan oleh seorang anonim, ketika gue ngebuka ask.fm. Dan kebetulan sebenernya gue pengen ngebahas hal ini dari lama. Oke karena waktunya pas, dan lo minta jawaban dengan serius, gue bakal menelaah dan memaparkan jawaban gue lewat opini basi, yang gue haturkan lewat tulisan blog ini *halah.
Dulu waktu awal gue masih belum tau asam, pahit, dan belum terlalu mengenal apa itu kehidupan, jujur gue lebih milih dicintai. Jawaban yang ga naif, jujur, dan logis.
Pernah ga sih lo suka sama orang, tapi dalam beberapa waktu lo lupa kalo lo pernah suka ama doi. Dan kemudian tiba-tiba doi dengan kampretnya dateng lagi, dan kemudian ngebuat lo sadar “ANJING IYA GUE SUKA AMA DIA”.