Belajarlah, bukankah itu juga bagian dari janjimu kepada orang tua?

Belajarlah, bukankah kau berjanji untuk segera memilikinya?


Belajarlah, bukankah itu syarat untuk mendapatkah sebuah ijazah?

Belajarlah, bukankah kau akan bangga ketika para tetangga berkata ternyata kau seorang sarjana.

Belajarlah, ini bukan tentang dirimu tapi ini tentang Ayah dan Ibumu.

Bukankah kau yang selama ini menjadi benalu dikeheidupan mereka?.

Belajarlah, ini bukan tentang kebanggaanmu tapi juga untuk kebahagiaan anakmu.

Bukankah kau menginginkan bahwa anakmu nanti berkata kepada teman-temannya bahwa “ITU ADALAH AYAHKU”.

Belajarlah, ini bukan sekedar untukmu tapi juga untuk orang-orang yang membutuhkanmu.

Belajarlah, karena dengan itu kau bisa membungkan semua orang yang meragukanmu.

Belajarlah, karena dengan gelar yang kau dapatkan dari itu, sudah cukup untuk mengeringkan peluh orang tuamu.

Belajarlah, karena dari situ mimpimu akan tumbuh.

Belajarlah, dan kalahkan mereka yang menjadi sainganmu.

Belajarlah, karena dari situ Pevita, Raisa, atau bahkan Agnes Monica akan menjadi layak untukmu.

Belajarlah, karena dengan itu kau akan lebih mudah untuk meminang kekasihmu.

Belajar itu bukan tentang kewajiban, tapi tentang keharusan.

Jangan berdalih dengan jenuh dan bosan yang selalu mengganggu.

Percayalah jika belajar itu menyenangkan, maka tak ada lagi posisi untukmu.