Dunia emang tercipta untuk ga adil.
Tuhan menciptakan lelaki yang perkasa, dengan wanita yang lemah.
Tuhan menciptakan si Kaya yang berkuasa, dan si miskin yang sering berlinang air mata.
Tuhan menciptakan proses Tua yang lemah, dengan muda yang penuh tenaga.
Hanya di mata Tuhan perbedaan itu bisa terlihat sama.
Di MataNya tak ada perbedaan rasa, dan kasta.
Semua terpukul rata, hanya untuk menyembahNya.
Di MataNya si Miskin bisa bersandar di kursi yang sama untuk berharap mendapatkan perlindunganNya.
Sekali lagi itu hanya di mata Tuhan yang Esa dan Bijaksana.
Tapi didunia yang diisi oleh para manusia? Mata serta rasa menunjukan perbedaannya.
Gue tinggal di Indonesia, negeri yang mengatasnamakan "Setiap manusia mendapatkan hak dan kewajiban yang sama". Kata-kata klasik dan klise yang selalu jadi cover dari negeri ini. Di sini Rupiah menancapkan taji untuk membunuh nurani. Harta, Tahta, Kejayaan jadi poin utama dari semuanya. Ketika Harta dan Tahta sudah ditangan, semua seolah bisa di beli. Bahkan tawa dan canda yang biasa keluar secara tulus dari nurani, sekarang sudah mampu untuk di beli.
Dari awal dunia emang udah tercipta buat ga adil, seperti kata pepatah "Yang kuat yang berkuasa". Yang lemah? Ya paling menderita, atau cuma bisa meneteskan air mata untuk mendapatkan belaian kasih dari Tuhan yang Maha Esa.
Tuhan menciptakan lelaki yang perkasa, dengan wanita yang lemah.
Tuhan menciptakan si Kaya yang berkuasa, dan si miskin yang sering berlinang air mata.
Tuhan menciptakan proses Tua yang lemah, dengan muda yang penuh tenaga.
Hanya di mata Tuhan perbedaan itu bisa terlihat sama.
Di MataNya tak ada perbedaan rasa, dan kasta.
Semua terpukul rata, hanya untuk menyembahNya.
Di MataNya si Miskin bisa bersandar di kursi yang sama untuk berharap mendapatkan perlindunganNya.
Sekali lagi itu hanya di mata Tuhan yang Esa dan Bijaksana.
Tapi didunia yang diisi oleh para manusia? Mata serta rasa menunjukan perbedaannya.
Gue tinggal di Indonesia, negeri yang mengatasnamakan "Setiap manusia mendapatkan hak dan kewajiban yang sama". Kata-kata klasik dan klise yang selalu jadi cover dari negeri ini. Di sini Rupiah menancapkan taji untuk membunuh nurani. Harta, Tahta, Kejayaan jadi poin utama dari semuanya. Ketika Harta dan Tahta sudah ditangan, semua seolah bisa di beli. Bahkan tawa dan canda yang biasa keluar secara tulus dari nurani, sekarang sudah mampu untuk di beli.
Dari awal dunia emang udah tercipta buat ga adil, seperti kata pepatah "Yang kuat yang berkuasa". Yang lemah? Ya paling menderita, atau cuma bisa meneteskan air mata untuk mendapatkan belaian kasih dari Tuhan yang Maha Esa.